13 Mei 2025

BERTAWAKAL KEPADA ALLAH SWT DAN MENDUSTAKAN AHLI BATHIL

Di tengah perjalanan sejarah, saat kebenaran diuji oleh ramalan-ramalan bathil, seorang pemimpin mulia bangkit tegak... tak gentar menghadapi takhayul, dan menyerukan ketauhidan yang murni. Ia adalah... Ali bin Abi Thalib, Amirul Mukminin.

[Suara langkah kaki di tanah dan gemuruh pasukan samar-samar]

MUSAFIR BIN AUF (cemas, memperingatkan):

Wahai Amirul Mukminin! Janganlah engkau berangkat sekarang! Tunggulah... tiga saat lagi setelah siang ini. Jika engkau melangkah sekarang, engkau dan para sahabatmu akan tertimpa bencana dan malapetaka besar! Tapi jika engkau taati saranku... kemenangan akan berpihak padamu.

ALI BIN ABI THALIB (tegas, heran):

Mengapa demikian? Apa dasar ucapanmu?

MUSAFIR (penuh keyakinan):

Ini adalah hitungan ilmu nujumku. Aku tahu... ini waktu yang berbahaya. Tapi nanti... akan mudah dan selamat.

ALI BIN ABI THALIB (dengan nada menggelegar):

Apakah engkau tahu apa yang ada di dalam perut kudaku ini?

MUSAFIR (ragu tapi tetap mencoba meyakinkan):

Jika aku mengira-ngira... tentu aku tahu.

ALI BIN ABI THALIB (dengan suara lantang):

Barangsiapa membenarkan perkataanmu, maka ia telah mendustakan Al-Qur’an!

Bukankah Allah telah berfirman dalam Kitab-Nya:

إِنَّ اللَّهَ عِندَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنزِلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي

الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِى نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِى

نفس بأي أَرْضِ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

'Sesungguhnya Allah SWT, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dialah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok, dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.' (Qs. Luqman:34)

ALI BIN ABI THALIB (mengecam dengan semangat tauhid):

Apakah kamu mengira waktu bisa memberi bencana dan keselamatan? Barangsiapa percaya padamu, maka ia telah berlepas diri dari Allah! Orang seperti itu bukan bertawakal kepada Tuhan, tapi kepada khayalanmu!

(hening sejenak)

ALI BIN ABI THALIB (dengan suara bergetar penuh doa):

Ya Allah... tidak ada yang bisa menerbangkan burung kecuali Engkau. Tidak ada kebaikan kecuali dari-Mu. Dan tiada Tuhan selain Engkau. Kami mendustakan peramal ini... dan kami akan tetap berangkat—sekarang!

[Suara derap kuda dan teriakan pasukan: "Allahu Akbar!"]

Ali pun memimpin pasukannya... berangkat di waktu yang dilarang oleh sang peramal. Dan tahukah kalian apa yang terjadi? Ia menaklukkan musuh-musuh dari Nahrawan, dan mengumandangkan kalimat yang membungkam bathil:

ALI BIN ABI THALIB (gagah dan penuh iman):

Jika kita pergi di waktu yang disarankan peramal... dan kita menang... mereka akan berkata: “Itu karena ramalannya.”

Tapi tidak! Tidak ada peramal bagi Nabi Muhammad SAW, tidak pula bagiku!

(menutup dengan penuh wibawa):

Wahai manusia...

Bertawakallah kepada Allah!

Berimanlah kepada-Nya sepenuh hati!

Karena siapa yang bergantung kepada selain-Nya... pasti akan tersesat. Dan siapa yang bertawakal kepada Allah... maka cukuplah Allah sebagai penolongnya.

Al kanz* (5/235)


Share:
Location: Indonesia

0 comments:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog